cse

Loading

Rabu, 15 Januari 2014

Identifikasi Molekuler Begomovirus Penyebab Penyakit Kuning
Keriting pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)
di Sumatera Barat
Jumsu Trisno1*), Sri Hendrastuti Hidayat2), Jamsari3), Trimuri Habazar1), dan Ishak Manti4)
1)Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang 25126
2)Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680
3)Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang 25126
4)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat, Sukarami Solok 25001
Diterima 18-08-2009 Disetujui 06-03-2010
ABSTRACT
Pepper plants showing Begomovirus-like symtoms, consisting of yellowing, leaf curling, and distortion, were
collected from fields located in the Padang, West Sumatra. The aim of this research is to identification of
begomovirus associated with yellow leaf curl diseases on pepper. Total DNA was extracted from infected leaf
tissue according to Doyle and Doyle (1999) with slight modification. Polymerase chain reaction (PCR) was used to
amplify the coat protein region of the virus using universal degenerate primers pAV494 and pAC1048. The PCR
amplified DNA product (approx. 560 bp) was sequenced. The nucleotide and amino acid sequences and BLAST
search revealed highest homology with pepper yellow leaf curl Indonesia virus isolated pepper, tomato and
Ageratum conyzoides from Java, but differences from those of tomato yellow leaf curl virus. The isolate was then
tentatively called pepper yellow leaf curl Indonesia virus-Padang (PYLCIV-Pdg).
Keywords: begomovirus, molecular identification, yellow leaf curl diseases
PENDAHULUAN
Cabai merupakan produk hortikultura unggulan
yang sangat penting di Indonesia. Namun dalam
budidayanya banyak mengalami kendala yang
menghambat produksi, salah satunya disebabkan oleh
penyakit tumbuhan. Penyakit yang akhir-akhir ini dirasa
sangat merugikan di sentra pertanaman cabai di
Sumatera Barat adalah penyakit virus kuning keriting,
yang oleh petani disebut juga dengan penyakit “bule”
dan atau “bonsai”. Tanaman yang terinfeksi penyakit
ini menunjukkan gejala berupa klorosis pada daun, tepi
daun menggulung ke atas seperti mangkuk (cupping),
daun keriting dan menguning, tanaman menjadi kerdil
dan bunga rontok (Gambar 1). Gejala penyakit ini mirip
dengan pepper yellow leaf curl diseases yang sudah
banyak dilaporkan diberbagai Negara seperti Thailand
(Chiemsombat dan Kittipakorn, 1997; Samretwanich
et al., 2000), Banglades (Maruthi et al., 2005), Spanyol
(Morilla et al., 2005) dan Indonesia, di pulau Jawa
(Hidayat et al., 1999; Sulandari, 2004 ), yang kemudian
diketahui disebabkan oleh Begomovirus.
Begomovirus termasuk kedalam famili
geminiviridae, yang merupakan kelompok terbesar
penyebab penyakit pada tanaman. Kelompok
geminivirus mempunyai karakter morfologi yang menarik
dengan dua partikel isometric mempunyai genom ss
DNA (Gutierrez, 2002). Geminivirus dikelompokkan
dalam empat genus berdasarkan kisaran inang,
serangga vektor dan organisasi genom. Genus
Begomovirus (sub group III) ditularkan oleh serangga
vektor kutu kebul menginfeksi tanaman dikotil dan
mempunyai organisasi genom monopartit dan bipartit
(Fauquet & Stanley, 2003).
hanya disini!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar